Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Beberapa Mitos dalam Investasi Syariah Yang Perlu Diperhatikan

Investasi syariah merupakan salah satu jenis investasi yang mengikuti prinsip-prinsip hukum Islam (syariah). Dalam konsep nya utamanya adalah untuk menghasilkan keuntungan secara halal, dengan cara yang sesuai dengan ketentuan agama Islam. 

Agar terhindar dari yang namanya Riba, Syariah  sendiri bertujuan untuk memberikan kemudahan dengan resiko tagihan  yang tidak terlalu besar agar terhindar dari yang namanya Riba. Riba adalah bunga atau keuntungan yang diperoleh dari pinjaman uang dengan cara yang tidak sesuai dengan hukum Islam. Dalam investasi syariah, keuntungan harus diperoleh tanpa menggunakan sistem bunga.

Investasi syariah memberi kesempatan kepada umat Islam untuk berinvestasi tanpa melanggar prinsip-prinsip agama mereka, dengan harapan dapat memperoleh keuntungan yang berkah. Namun juga memiliki beberapa mitos umum yang ada dalam investasi syariah, beserta kenyataan yang mengoreksi mitos-mitos tersebut:

1. Investasi syariah hanya untuk umat Muslim

Kenyataan: Investasi syariah terbuka untuk siapa saja, baik Muslim maupun non-Muslim. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam investasi syariah, seperti keadilan dan transparansi, dapat diterima oleh berbagai kalangan tanpa memandang latar belakang agama.

2. Investasi syariah tidak menguntungkan

Kenyataan: Investasi syariah tidak hanya menguntungkan, tetapi juga dapat memberikan hasil yang sebanding dengan investasi konvensional, bahkan dalam jangka panjang. Hal ini karena investasi syariah didasarkan pada prinsip yang solid dan menghindari risiko-risiko yang tidak wajar.

3. Investasi syariah hanya ada dalam bentuk saham

Kenyataan: Investasi syariah tidak terbatas pada saham. Selain saham syariah, ada juga instrumen investasi lain seperti sukuk (obligasi syariah), reksa dana syariah, properti, dan lainnya yang memenuhi prinsip syariah.

4. Semua investasi syariah bebas riba dan haram

Kenyataan: Investasi syariah dirancang untuk menghindari riba dan hal-hal yang dilarang dalam Islam, tetapi tidak semua instrumen yang dianggap syariah akan bebas dari semua risiko atau tantangan. Proses screening dan pengawasan dilakukan untuk memastikan kesesuaian dengan prinsip syariah.

5. Investasi syariah sangat rumit dan sulit dipahami

Kenyataan: Investasi syariah pada dasarnya mengikuti prinsip yang sederhana, seperti menghindari riba, gharar (ketidakjelasan), dan haram. Banyak instrumen investasi syariah yang mudah diakses dan dipahami, bahkan oleh pemula.

6. Investasi syariah hanya berfokus pada keuntungan duniawi

Kenyataan: Investasi syariah tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan duniawi, tetapi juga untuk mencapai kesejahteraan sosial dan spiritual. Prinsip etika dalam investasi syariah mendukung keadilan, transparansi, dan tanggung jawab sosial.

7. Semua instrumen keuangan yang tidak ada unsur riba sudah sesuai syariah

Kenyataan: Meskipun instrumen keuangan bebas dari riba, belum tentu instrumen tersebut sepenuhnya sesuai dengan syariah. Keputusan investasi syariah harus memperhatikan aspek-aspek lainnya, seperti kepatuhan terhadap prinsip halal dan transparansi dalam kegiatan bisnis yang mendasarinya.